Badai Matahari
sebuah bintang, yaitu bola plasma
panas yang ditopang oleh gaya gravitasi. Di pusat Matahari, terjadi reaksi
nuklir (fusi) yang mengubah 4 atom hidrogen menjadi 1 atom helium. Reaksi fusi
tersebut, selain menghasilkan helium, juga menghasilkan energi dalam jumlah
melimpah (ingat persamaan terkenal oleh Einstein: E=mc2). Energi yang
dihasilkan, di pancarkan keluar melewati bagian-bagian Matahari, yaitu: zona
radiatif, zona konventif, dan bagian atmosfer Matahari, yang terdiri dari
fotosfer, kromosfer, dan korona. Dan Badai Matahari adalah
peristiwa yang berkaitan dengan bagian atmosfer Matahari tersebut.
Bagian terluar dari Matahari, yaitu korona, memiliki
temperatur yang mencapai jutaan kelvin. Dengan temparatur yang tinggi tersebut,
materi yang berada di korona Matahari memiliki energi kinetik yang besar.
Tarikan gravitasi Matahari tidak cukup kuat untuk mempertahankan materi korona
yang memiliki energi kinetik yang besar itu. Dan secara terus menerus, partikel
bermuatan yang berasal dari korona, akan lepas keluar angkasa. Aliran partikel
ini dikenal dengan nama angin matahari, yang terutama terdiri dari elektron dan
proton dengan energi sekitar 1 keV. Setiap tahunnya, sebanyak 1012 ton materi
korona lepas menjadi angin matahari, yang bergerak dengan kecepatan antara
200-700 km/s.
Berbeda dengan pusat Matahari yang
relatif sederhana, bagian atmosfer Matahari relatif lebih rumit. Karena di
atmosfer Matahari ini, medan magnetik Matahari berperan besar terhadap berbagai
peristiwa yang terjadi di dalamnya. Ada berbagai fenomena menarik diamati di
atmosfer Matahari berkaitan dengan medan magnetik Matahari, seperti bintik
matahari (sun spot), ledakan Matahari (solar flare), prominensa, dan pelontaran
material korona (CME – Coronal Mass Ejection). Hal-hal inilah yang berkaitan
dengan badai matahari.
sumber:pakarinfo.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar