Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah sebuah galaksi spiral berjarak kira-kira 780 kiloparsec (2.5 juta tahun cahaya; 2.4 x 1019 km) dari bumi. Galaksi
ini merupakan salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan
mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulandan
tanpa polusi cahaya.
Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral.
Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara,
sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar
bulan September, Oktober,November. Dengan mata telanjang, galaksi
ini nampak seperti kabuttipis
kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan
bintang-bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda
bisa lebih dari 7 kali diameter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1
triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan
sekitar 300 km/detik.
Messier 81
Messier 81 atau M81 dikenal juga dengan NGC 3031 atau Galaksi Bodemerupakan galaksi spiral yang berjarak sekitar 12
miliar tahun cahaya dari bumi, yang berada
pada rasi bintang Ursa Mayor. Karena
jaraknya yang relatif dekat dengan Bumi, ukurannya yang besar, serta inti galaksi aktif (yang memiliki lubang hitam supermasif dengan massa 70 juta M☉), Messier 81 telah dipelajari
secara ekstensif oleh para astronom profesional, serta menjadi target yang
populer bagi astronom amatir.
Penemuan
Messier 81 ditemukan pertama kali oleh Johann Elert Bode pada tahun 1774. Akibatnya galaksi ini
kadang disebut "Galaksi Bode". Pada tahun 1779,Pierre Méchain dan Charles Messier kembali
mengidentifikasikan objek tersebut dan memasukkannya dalam katalog.
Supernova
Hanya satu supernova yang telah terdeteksi di
Messier 81. Supernova yang dinamai SN 1993J, ditemukan pada 28 Maret 1993 oleh F. Garcia
in Spain. Pada saat itu, supernova
tersebut merupakan supernova paling terang kedua yang di temukan pada abad
ke-20. Karakteristik spektrum supernova tersebut
berubah dari waktu ke waktu. Pada awalnya menyerupai supernova tipe II
(supernova yang terbentuk dari ledakan bintang raksasa) yang memiliki emisi garis spektrumhidrogen yang kuat, namun kemudian
garis spektrum hidrogen memudar dan muncul garis spektrum helium yang kuat, membuat
supernova tersebut menyerupai supernova tipe IB. Selain itu, variasi dalam
luminositas SN 1993J dari waktu ke waktu tidak seperti variasi yang diamati
pada supernova tipe II lainnya tapi lebih menyerupai
variasi yang diamati pada jenis supernova Ib. Oleh karena itu,
supernova ini telah diklasifikasikan sebagai tipe IIb, kelas peralihan antara
tipe II dan tipe Ib. Hasil ilmiah dari
supernova ini menunjukkan bahwa supernova jenis Ib dan Ic sebenarnya terbentuk
melalui ledakan bintang raksasa melalui proses yang sama dengan yang terjadi
pada supernova tipe II.