Zona radiatif
Kurang
lebih di bawah 0,7 radius Matahari, material Matahari cukup panas dan padat
sampai-sampai radiasi termal
adalah cara utama untuk mentransfer energi dari inti. Zona ini tidak diatur
oleh konveksi termal; meski begitu suhunya turun
dari kira-kira 7 juta ke 2 juta kelvin seiring bertambahnya jarak dari inti. Gradien
suhu ini kurang dari nilai tingkat selang adiabatik sehingga tidak
dapat menciptakan konveksi. Energi ditransfer oleh radiasi—ion
hidrogen dan helium memancarkan foton,
yang hanya bergerak sedikit sebelum diserap kembali oleh ion-ion lain.
Kepadatannya turun seratus kali lipat (dari 20 g/cm3 ke 0,2 g/cm3)
dari 0,25 radius Matahari di atas zona radiasi.
Zona
radiatif dan zona konvektif dipisahkan oleh sebuah lapisan transisi, takhoklin.
Ini adalah wilayah ketika perubahan fenomena mencolok antara rotasi seragam di
zona radiatif dan rotasi diferensial di zona konveksi menghasilkan celah
besar—kondisi ketika lapisan-lapisan horizontal saling bergesekan berlawanan
arah. Gerakan cair yang ditemukan di zona konveksi di atasnya perlahan
menghilang dari atas sampai bawah lapisan ini, sama seperti karakteristik
tenang zona radiatif di bawah. Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah dinamo
magnetik di dalma lapisan ini menciptakan medan magnet Matahari (baca dinamo
Matahari).
Zona konvektif
Di
lapisan terluar Matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000 km di
bawahnya (70% radius Matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di
zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan.
Akibatnya, transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini
sangat rendah untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk. Material yang
dipanaskan di takhoklin memanas dan memuai, sehingga mengurangi kepadatannya
dan memungkinkan material tersebut naik. Pengaruhnya, konveksi termal
berkembang saat sel panas mengangkut mayoritas panas ke
luar hingga fotosfer Matahari. Setelah material tersebut mendingin di fotosfer,
kepadatannya meningkat, lalu tenggelam ke dasar zona konveksi. Di sana material
memanfaatkan panas dari atas zona radiatif dan siklus ini berlanjut. Di
fotosfer, suhu menurun hingga 5.7000 K dan kepadatannya turun hingga 0,2 g/m3
(sekitar 1/6.000 kepadatan udara di permukaan laut).
Kolom
panas di zona konveksi membentuk jejak di permukaan Matahari yang disebut granulasi dan supergranulasi.
Konveksi turbulen di bagian terluar interior Matahari ini menghasilkan dinamo
"berskala kecil" yang menciptakan kutub magnetik utara dan selatan di
seluruh permukaan Matahari. Kolom panas Matahari disebut sel
Bénard dan berbentuk prisma heksagon.
sumber: wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar